Sabarun/ACEHKITA.COM

BANDA ACEH | ACEHKITA.COM — Belasan anak autis –yang didampingi orangtua dan sekolah My Hope– turun ke jalan memperingati Hari Autis Sedunia di Bundaran Simpang Lima, Banda Aceh (2/4/2015). Pemerintah diminta memberikan perhatian kepada anak-anak autis.

Dalam aksi simpatik tersebut, sejumlah spanduk dan poster ikut diusung, yang berisikan ajakan dukungan terhadap anak-anak yang mengalami autis sejak lahir. Mereka juga menyatakan bahwa autis bukanlah sesuatu yang memalukan.

Aksi juga diisi dengan dua anak autis yang membacakan puisi dan menghafal ayat suci Quran, serta membagikan bunga kepada para pengguna jalan.

“Kampanye ini kami lakukan kepada masyarakat supaya lebih peduli terhadap (anak) autis,” kata Nuzulia Djafar, psikolog pada My Hope, Kamis (2/4/2015).

Nuzulia menyebutkan, selama ini masih ada masyarakat yang memandang rendah terhadap mereka yang mengalami autis. Bahkan, ada yang menganggap memiliki anak autis memalukan, sehingga sang anak harus terus berada di dalam rumah.

“Mereka juga sangat membutuhkan kasih sayang dari banyak orang. Yang mereka derita itu bukanlah sebuah penyakit, tapi bawaan sejak lahir,” lanjur Nuzulia.

Psikolog ini juga berharap pemerintah memberikan perhatian lebih besar terhadap anak-anak autis, sehingga Aceh menjadi lebih ramah terhadap mereka yang mengalami kelainan perkembangan sistem saraf ini.

“Ayo kita buat Aceh ramah dengan autis,” ajak Nuzulia.

My Hope merupakan sebuah lembaga pendidikan khusus bagi anak-anak autis, mulai usia dua hingga 12 tahun. []

SABARUN

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.