Reza Juanda/ACEHKITA.COM

JAKARTA – Dewan Perwakilan Rakyat (DPR-RI) membentuk tim untuk menyelidiki kasus penculikan dan pembunuhan dua anggota intel Kodim Aceh Utara di Kecamatan Nisam Antara.

Tim itu terdiri atas enam anggota Komisi I dan 10 anggota Komisi III. Mereka akan turun ke Aceh pada Ahad, 29 Maret mendatang.

Selama di Aceh, mereka akan menemui sejumlah pemangku kepentingan, seperti Panglima Kodam, Kapolda, dan Kepala BIN, serta mengunjungi lokasi pembunuhan tersebut.

“Hari Minggu, Komisi I dan III akan sepakat ke Aceh khusus merespons kasus dibunuhnya dua aparat,” kata Ketua Komisi I DPR Mahfudz Siddiq di Jakarta, seperti dilansir Metrotvnews.com, Kamis (26/3/2015).

Mahfudz menuding penculikan dan penembakan itu memiliki keterkaitan dengan Gerakan Aceh Merdeka. “Kalau misalnya kelompok sipil bersenjata ini ada kaitannya dengan GAM, ini berarti bahwa gerakan separatisme di Aceh belum sepenuhnya tuntas,” lanjut politikus Partai Keadilan Sejahtera ini.

Berbeda dengan Mahfudz, Wakil Gubernur Aceh Muzakir Manaf membantah keterlibatan mantan GAM dalam kasus penculikan dua intel Kodim 0103 Aceh Utara tersebut.

“Anggota KPA tidak terlibat. Bahkan anggota KPA/GAM sendiri yang kena imbas kriminalitas,” ujar Muzakir yang juga Ketua Komite Peralihan Aceh, Rabu (25/3/2015).

Meski begitu, Muzakir tidak menampik dugaan bahwa ada kalangan tertentu yang ingin mengusik kedamaian Aceh.

Seperti diketahui, dua intel Kodim diculik sekawanan pria bersenjata di Alumbang, Nisam Antara, pada Senin (23/3/2015) sore, sekembali dari rumah Kepala Mukim Bate Pila, Nisam Antara. Keesokan harinya, dua personel tersebut ditemukan tak bernyawa dengan luka tembak di tubuhnya. Polisi menemukan 15 selongsong peluru AK dan M-16 di sekitar penemuan jenazah tersebut. []

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.